Sunday, August 16, 2009

Serba-serbi Stroller

Info dan foto didapat dari sini.


Bahasa Indonesianya apa ya? ‘Stroler’ kah? Kereta dorong anak sepertinya.

Alat transportasi bayi dan anak ini agaknya semakin populer dipakai di Indonesia. Walaupun trotoir tempat pejalan kaki belum nyaman untuk dipakai berjalan-jalan dengan stroler, paling tidak dia cukup berjasa untuk dipakai di dalam mall yang semakin lama semakin menjamur.

Dari hasil browsing di beberapa toko, berikut umumnya mereka mengkategorikan stroler. Stroler sendiri ini secara bentuk terbagi-bagi lagi menjadi:

1. Stroler biasa
Yang ini adalah stroller yang umumnya kita lihat sehari-hari, beroda empat paling tidak.




2. Stroler untuk berlari (jogging stroller)

Stroler ini cocok untuk para ibu-ibu yang rajin lari pagi keliling kompleks perumahan. Biasanya memiliki roda lebih besar tiga buah dan direkomendasikan untuk bayi yg telah berusia tiga bulan*.




3. Carriage
Stroler jenis ini pada dasarnya hanya berupa rangka beroda, tanpa kursi. Rangka ini dapat ditempel kursi atau tempat tidur kecil bayi (bassinet) atau carseat, tentunya yang sesuai dengan desain rangkanya.




Dilihat dari ukurannya, umumnya stroler terbagi atas:

1. Stroler payung (umbrella stroller)
Ini adalah jenis stroler paling ringan, paling berat kira-kira 7 kg. Bisa dilipat menjadi sangat kecil seperti payung (cara melipatnya). Dipakai untuk anak-anak yang sudah bisa duduk sendiri (kira-kira 7 bulan), karena stroler ini umumnya tidak memiliki alas duduk yang empuk dan kokoh. Tidak memiliki keranjang barang yang besar. Stroler payung sangat nyaman dipakai untuk jalan-jalan yang perlu sering membuka dan menutup serta mengangkut-angkut stroler, seperti naik turun kendaraan umum.

2. Stroler ringan (lightweight stroller)
Stroler ini memiliki berat diatas stroler payung. Bisa disangkutkan carseat keranjang. Umumnya kursinya bisa direbahkan, walau tidak bisa sampai betul-betul rata (umumnya tidak dianjurkan untuk bayi baru lahir, kecuali disimpan dulu di carseat keranjang). Ada yang bisa dilipat seperti payung, ada juga yang dilipat seperti buku. Memiliki keranjang barang yang cukup memadai. Kadang memiliki meja kecil untuk menyimpan makanan atau minuman anak. Nyaman untuk dibawa jalan-jalan keliling kota atau mall yang tanpa harus rajin membuka menutupnya.

3. Stroler besar (fullsize stroller)
Segalanya serba besar. Ukuran strolernya, beratnya, ukuran keranjang barangnya. Nyaman untuk mendorong-dorongnya, namun tidak nyaman untuk mengangkut dan menyimpannya.


Dilihat dari cara melipatnya, stroler terbagi atas:
1. Stroler payung
Dilipat seperti payung. Dari bentuk kursi yang lebar, menjadi kira-kira berbentuk batang.

2. Stroler buku
Seperti buku, yang ketika ditutup memiliki lebar yang sama, namun lebih ringkas dan mudah dibawa-bawa.


Dilihat dari jumlah kursinya, stroler terbagi atas:
1. Stroler solo (single stroller)
Seperti namanya, kursinya hanya ada satu buah.

2. Stroler duet (double stroller) dan seterusnya.
Jumlah kursinya mengikuti namanya.
Ada yang kursinya disandingkan bersebelahan, ada juga yang dijajarkan ke belakang (tandem).
Jumlah kursi stroler terbanyak yang pernah saya lihat ada empat buah dijajarkan ke belakang. (gak kebayang… ngurus bayi-bayi sebanyak itu dalam waktu yang bersamaan….)


Berdasarkan pengalaman, yang perlu diperhatikan dalam membeli stroler adalah :
1. Jumlah uang yang ada
2. Ukuran tempat menyimpan di rumah dan di kendaraan
3. Pemakaian utama stroler
4. Jangan terlalu mahal
Anak 0-1 tahun sangat cepat tumbuhnya, saran saya jangan membeli stroler untuk bayi yang terlalu mahal karena hanya sebentar terpakainya, kecuali stroler payung yang bisa dipakai lebih lama. Bukan karena anaknya sudah terlalu besar, namun karena terlalu berat angkut-angkutnya sementara anak juga sudah cukup nyaman di stroler payung.
5. Tali pengikat ke tangan
Saya lebih suka stroler juga yang memiliki tali pengikat ke tangan, selain tali pengikat di pinggang. Lebih aman, kalau tiba-tiba ketemu jalan berlubang anaknya tidak akan terpelanting (jadi inget dulu pernah nyungsep naik becak, gara-gara jalan berlubang..hihihih). Juga kalau tiba-tiba anak menjadi rewel, badannya tetap akan menempel di stroler tidak akan keluar-keluar yang mungkin bisa kejeduk disana-sini.

Selamat belanja stroler :).

No comments:

Post a Comment